Bukan Pengganti Manusia, AI Justru Buka Peluang Baru di Bidang Ini Menurut CEO Nvidia
Pictured by unsplash.com
Perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang begitu cepat membuat banyak orang khawatir akan kehilangan pekerjaan.Namun, CEO Nvidia Jensen Huang menegaskan bahwa AI tidak akan menghapus semua profesi manusia.
Menurutnya, justru akan muncul gelombang pekerjaan baru yang sangat dibutuhkan di era teknologi ini.AI akan menjadi alat yang memperkuat kemampuan manusia, bukan menggantikannya sepenuhnya.
Dalam wawancara terbarunya, Huang mengatakan bahwa dunia kerja akan mengalami transformasi besar, bukan kehancuran.“AI akan mengotomatisasi sebagian proses, tapi manusia tetap dibutuhkan untuk mengarahkan, mengajar, dan mengembangkan sistem tersebut,” ujar Jensen Huang.Ia menilai bahwa kehadiran AI justru akan mengubah cara orang bekerja, bukan menghapus profesi yang ada.
Seperti halnya revolusi industri di masa lalu, pekerjaan lama akan beradaptasi, sementara profesi baru bermunculan.
Beberapa jenis pekerjaan yang menurut Huang dan para analis akan semakin relevan di era AI, sebagai berikut.
1.Engineer dan Developer AI.
Permintaan terhadap pengembang AI akan terus meningkat.Mereka dibutuhkan untuk melatih model, membangun sistem, dan memastikan AI berjalan dengan etis.
2.Data Analyst & Data Scientist.
Dunia digital terus menghasilkan data dalam jumlah masif.Analisis data menjadi kunci dalam pengambilan keputusan bisnis berbasis AI.
3.AI Trainer dan Prompt Engineer.
AI perlu “dilatih” dengan data dan instruksi agar hasilnya relevan.Profesi seperti prompt engineer kini mulai populer karena menjadi jembatan antara manusia dan mesin.
4.Desainer & Kreator Digital. Meskipun AI bisa menghasilkan gambar atau video, manusia tetap dibutuhkan untuk memberikan arah kreatif dan menjaga nilai estetika.
5.Ahli Etika & Regulasi Teknologi.
Dengan meningkatnya penggunaan AI, isu etika dan privasi menjadi sangat penting.Profesi ini akan menjadi pengawas agar AI digunakan secara bertanggung jawab.
Namun, Huang juga mengakui bahwa pekerjaan yang bersifat berulang dan administratif berpotensi terotomatisasi lebih cepat.Tugas-tugas seperti entri data, pemrosesan dokumen, dan layanan pelanggan dasar dapat digantikan oleh AI generatif atau chatbot.Meski begitu, peran manusia tetap dibutuhkan untuk mengontrol kualitas hasil kerja AI dan mengelola sistem secara menyeluruh.
CEO Nvidia juga menegaskan bahwa perusahaan dan individu perlu mengubah cara pandang terhadap AI.Daripada melihatnya sebagai ancaman, AI sebaiknya dipandang sebagai alat bantu produktivitas yang dapat meningkatkan efisiensi kerja.“Mereka yang menggunakan AI akan menggantikan mereka yang tidak menggunakannya,” tegas Huang.Dengan kata lain, kemampuan untuk beradaptasi dan memahami AI akan menjadi nilai tambah besar di pasar kerja masa depan.
Sebagai salah satu perusahaan terdepan di industri chip grafis dan AI, Nvidia memegang peran penting dalam pengembangan ekosistem kecerdasan buatan global.Produk seperti GPU Nvidia RTX dan chip H100 kini menjadi tulang punggung pusat data dan model AI besar di berbagai perusahaan teknologi, termasuk OpenAI dan Google.Selain hardware, Nvidia juga memperluas jangkauannya ke software AI dengan platform seperti Nvidia CUDA dan AI Enterprise Suite yang membantu perusahaan membangun sistem kecerdasan buatan mereka sendiri.
Kesimpulannya pernyataan CEO Nvidia ini menjadi pengingat bahwa masa depan dunia kerja tidak akan sepenuhnya diambil alih oleh mesin.Justru, AI membuka kesempatan baru bagi mereka yang mampu beradaptasi dan memanfaatkan teknologi dengan bijak.AI bukanlah akhir dari pekerjaan manusia, melainkan awal dari babak baru kolaborasi antara manusia dan mesin.
Perumahan Al-Maas JL Al-Mu'was III No.3 Blok 25 Ganjil, Sukamukti, Kec. Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40921
Karir Populer
Bahasa Pemrograman
© 2025 Khifrandev Solution. All rights reserved.