Sejarah Baru, AI Resmi Jadi Ketua Partai Politik di Jepang

Muhammad Azmy | Artificial Intelligence

Tuesday, 23 September 2025

Jepang mencetak sejarah baru dengan menunjuk kecerdasan buatan (AI) sebagai ketua partai politik.Langkah ini dinilai revolusioner dan penuh pro-kontra.

Di tengah dinamika politik Jepang yang semakin kompleks, sebuah partai politik baru bernama Path to Rebirth (Saisei no Michi) membuat gebrakan unik: mereka mengumumkan bahwa kecerdasan buatan (AI) akan menjadi pemimpin resmi partai tersebut.Keputusan ini muncul setelah pendiri partai, Shinji Ishimaru, mengundurkan diri usai partainya mengalami kekalahan dalam beberapa pemilihan.

Dalam konferensi pers yang diadakan di Tokyo pada pertengahan September 2025, Koki Okumura, seorang mahasiswa doktoral di Kyoto University yang melibatkan diri dalam riset AI, menyatakan, “The new leader will be AI,” sebagai bagian dari perubahan struktural partai tersebut.Ia juga menjelaskan bahwa perannya akan menjadi penghubung manusia (human link) sementara AI akan mengambil alih beberapa tugas penting dalam pengambilan keputusan.

Walau AI akan diangkat sebagai Ketua Umum, bukan berarti AI akan langsung menentukan seluruh kebijakan partai.Okumura menyebutkan bahwa AI akan fokus pada aspek seperti distribusi sumber daya (resource allocation) antar anggota partai misalnya, dana atau fasilitas kampanye, tetapi tidak akan mengendalikan aktivitas politik individu anggota partai.

Partai Path to Rebirth sendiri lahir pada Januari 2025 di bawah kepemimpinan Ishimaru, mantan walikota kota kecil di wilayah barat Jepang.Keputusan Ishimaru mundur sebagai pemimpin partai datang setelah partai tersebut gagal memenangkan kursi baik di pemilihan Dewan Tinggi (Upper House) maupun di pemilihan majelis kota Tokyo.

Langkah ini dianggap sebagai eksperimen politik kontemporer yang menggabungkan teknologi dan pemerintahan.Beberapa pengamat menyambutnya dengan skeptisisme: apakah AI bisa memahami nuansa sosial dan emosional yang sering kali sangat penting dalam politik? Namun, bagi pihak pendukung, AI dianggap bisa membawa transparansi, efisiensi, dan mengurangi bias manusia dalam keputusan-keputusan politik.Diskusi tentang kapan dan bagaimana AI ini akan mulai menjalankan tugasnya secara penuh masih berlangsung dan belum didokumentasikan secara rinci.

Kesimpulannya Penunjukan AI sebagai ketua partai politik oleh Path to Rebirth menandai babak baru dalam sejarah politik Jepang yang berpadu dengan kemajuan teknologi.Dengan AI yang akan mengambil peran dalam distribusi sumber daya antar anggota partai dan pengambilan keputusan tertentu, partai ini berharap mampu menawarkan alternatif kepemimpinan yang lebih objektif dan bebas dari bias manusia.

Namun, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab: kapan AI mulai aktif secara penuh, bagaimana mekanismenya dalam hal transparansi, siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kesalahan keputusan, dan bagaimana penerimaan publik terhadap kepemimpinan “non-manusia”.Sekalipun demikian, ini bisa menjadi pijakan awal bagaimana AI dan politik bisa berjalan berdampingan di masa depan — baik di Jepang maupun di negara-negara lain yang tertarik mengeksplorasi ide serupa.

khifrandev

Perumahan Al-Maas JL Al-Mu'was III No.3 Blok 25 Ganjil, Sukamukti, Kec. Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40921


© 2025 Khifrandev Solution. All rights reserved.